Tips Simple Trading Menggunakan Strategi Crossing MA

Tips Simple Trading Menggunakan Strategi Crossing MA

Tips Simple Trading Menggunakan Strategi Crossing MA

Tips Simple Trading Menggunakan Strategi Crossing MA

        Masyarakat Indonesia sudah banyak mengenal Trading Forex. Dengan adanya kemudahan komunikasi pada zaam saat ini, maka dengan mudah pula penyebaran terkait Trading Forex dan dengan diimbangi teknologi yang semakin maju, maka dari itu banyak masyarakat yang membutuhkan dana dengan cara yang mudah, salah satunya dengan melakukan trading Forex. Akan tetapi tidak semua masyarakat yang melakukan kegiatan trading Forex memiliki ilmu dalam melakukan trading. Salah satu strategi yang akan kami bahas untuk sobat Uvers agar lebih mahir dalam melakukan trading Forex yaitu Cara Simple Trading Forex Menggunakan Strategi Crossing MA, agar sobat Uvers makin Cuan.

        Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Cara Simple Trading Forex Menggunakan Strategi Crossing MA, Sobat Uvers bisa memahaminya melalui artikel di bawah ini. Strategi crossing MA bisa dimanfaatkan sebagai acuan entry posisi. Di samping itu, Sobat Uvers juga bisa mencoba trading saat terjadi crossing indikator MACD dan Stochastic. Sebelum sobat Uvers membaca jangan lupa untuk mengajak teman Sobat Uvers untuk ikut bergabung bersama Uvers dan menjadikan diri sebagai trader di platform kami untuk mendapatkan income pada setiap levelnya.

 

        Dalam dunia Forex ternyta ada banyak sekali strategi untuk melakuakn trading, yang tentunya bisa dijadikan pilihan saat sobat Uvers berburu cuan. Mulai dari sekedar memanfaatkan pola-pola candlestick, hingga naik setingkat lebih menantang menggunakan beragam model analisa. Beberapa sobat Uvers mungkin lebih mengidolakan strategi trading Price Action, atau Naked Trading yang "bersih" dari garis-garis indikator. Apabila sobat Uvers termasuk penggemar indikator teknikal, maka strategi crossing MA (Moving Average) bisa menjadi trik andalan tiap kali hendak entry posisi. 


       Crossing merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan perpotongan antar dua indikator MA, sekaligus Cross akan memberi tahu titik entry yang tepat. Crossing akan cenderung menunjukkan indikasi terjadinya reversal, yang mana peluang tersebut bisa dimanfaatkan untuk meraup profit.

Penggunaan strategi crossing MA pada trading belum dianggap cukup sebagai panduan entry. Sobat Uvers harus memadukan crossing indikator MACD atau Stochastic yang bisa sobat Uvers jadikan alternatif lain saat sedang bertrading. Mari simak ulasan selengkapnya agar sobat Uvers tahu betul dan tetap Cuan.

  1. Strategi Crossing MA (Moving Average)

        Moving Average merupakan tools paling sederhana dalam chart dan multi fungsi.Indikator MA sendiri tersedia di semua platform trading dan menjadi indikator dasar yang terpasang dalam chart. Secara umum, sobat bisa memahami MA menjadi tiga jenis indikator yakni : Simple Moving Average(SMA), Exponential Moving Average (EMA), dan Weighted Moving Average(WMA). Fungsi indikator MA adalah untuk pendeteksi arah tren sekaligus penentu titik entry dari crossing atara dua indikator MA yakni MA periode pendek dan MA periode panjang. Indikator juga biasa di kolaborasikan dengan indikator lain yakni MA dengan RSI, dan MA dengan Heiken Ashi. Relative Strength Index adalah indikator teknikal yang populer digunakan untuk mendeteksi kondisi overbought dan oversold. Heike Ashi adalah jenis chart yang tampilannya mirip grafik chandlestick.

  1. Crossing Indikator MACD

        Moving Average Convergence Divergence (MACD)adalah Indikator yang dibuat oleh Gerald Appeal pada tahun 1979. Indikator MACD dinilai sangat sederhana dan fleksibel. Indikasinya pun tak jauh berbeda dengan Moving Average, karena MACD juga dapat menunjukkan arah pergerakan tren. Namun, MACD dianggap jauh lebih "matang" karena dapat sekaligus mengukur kekuatan (momentum) harga, serta menunjukkan titik entry berdasarkan crossing 

  1. Crossing Indikator Stochastic

       Stochastic termasuk indikator pertama yang digunakan para analis untuk memprediksi arah pergerakan harga. Indikator Stocastic merupakan salah satu jenis indikator oscillator yang dibuat oleh George Lane dan mulai diperkenalkan pada akhir tahun 1950-an. Tingkat akurasi indikator ini pun tak perlu diragukan lagi, mengingat "usia"nya yang telah mencapai setengah abad. Oleh sebab itu, Stochastic Oscillator hingga kini masih digunakan oleh tak hanya trading forex sukses, tetapi juga saham, futures maupun komoditi. 

     Strategi crossing MA memang menjadi "juara" bagi mayoritas sobat Uvers trader teknikal. Kesederhanaan dalam penggunaan serta indikasi yang ditunjukkannya menjadi alasan indikator Moving Average memperoleh tempat tertinggi di hati para sobat Uvers. Akan tetapi, jika sobat Uvers tak ingin trading dengan strategi crossing MA, sobat Uvers juga bisa memanfaatkan crossing indikator MACD atau Stochastic. Setelah Sobat Uvers mengetahui artikel di atas, Sobat Uvers juga bisa mencari informasi lainnya mengenai forex ini pada website kami.