Tips Trading Forex dengan Indkator Slow Stochastic
Tips Trading Forex dengan Indkator Slow Stochastic
Sobat Uvers sudah banyak mengenal Investasi, dengan dibarengnya teknologi yang makin hari semakin makin bergeser ke arah kemajuan. Bahkan kehadiran teknologi kini rupanya tak bisa terlepas dari kehidupan kita karena semua terasa lebih mudah dan cepat. Ketika Sobat Uvers melakukan kegiatan Investasi pasti banyak sekali instrumen yang bisa dipilih dalam melakukan Investasi. Salah satu instrumen dalam Investasi yakni Trading forex. Ketika sobat Uvers berbicara tentang trading forex, instrumen ini memiliki cukup berisiko dalam melakukan Investasi, namun dibalik risiko ada juga keuntungan yang besar. Perlu sobat ketahui bahwa dalam setiap Investasi pastinya ada yang namanya untung dan adanya rugi, yang dimana sobat Uvers juga tidak mungkin lepas dari yang namanya Risiko. Agar sobat Uvers dapat mengelola pasar dalam Investasi khususnya dalam Trading Forex. Sobat Uvers dapat pahami artikel kami yang berjudul Tips Trading Forex dengan Indikator Slow Stochastic
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Tips Trading Forex dengan Indikator slow Stochastic. Sebelum sobat Investor membaca jangan lupa untuk mengajak teman Sobat Investor untuk ikut bergabung bersama Uvers dan menjadikan diri sebagai pembaca di platform kami untuk mendapatkan income pada setiap artikelnya.
Pemahaman Dasar
Stochastic merupakan merupakan bagian dari indikator momentum, yang menunjukkan saat - saat dimana pergerakan harga telah mencapai keadaan overbought atau oversold.
George C. Lane pada akhir tahun 1950-an telah menciptakan stochastic. Stochastic merupakan indikator oscillator sederhana yang mengukur momentum. Stochastic sebagai indikator momentum yang bersifat oscillator, stochastic akan berfungsi untuk menunjukkan saat - saat dimana pergerakan harga telah mencapai keadaan overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual). indikator Stochastic merupakan indikator yang teruji karena telah digunakan lebih dari 50 tahun yang tentu saja telah teruji keakuratannya, oleh karena itu stochastic oscillator hingga kini masih digunakan oleh sobat Uvers dibidang saham, forex, futures maupun komoditi.
Sobat Uvers dapat menggunakan banyak variasi indikator Stochastic akan tetapi yang paling sering digunakan adalah Slow Stochastic. Slow Stochastic terdiri dari 2 garis kurva yang menyerupai moving average (satu diantaranya memang moving average). Berikut adalah poin-poin penting pada indikator Slow Stochastic:
- Level 0 hingga 100 yang menunjukkan persentasi nilai indikator yang menjadi pembatas pergerakan kurva.
- Ke 2 garis kurva akan dilambangkan dengan %K yang biasanya ditampilkan dengan warna biru, dan garis %D yang ditampilkan dengan warna merah.
- %D adalah nilai rata-rata (moving average) dari %K sehingga pergerakannya lebih lambat (lagging).
Pergerakan ke 2 garis kurva ini berfungsi untuk mengidentifikasi perilaku trend yang sedang terjadi oleh karena itu sobat Uvers wajib memperhatikan dengan baik. Apabila Indikator oscillator memberi sinyal ketika momentum pergerakan harga sedang melemah yang maka isyarat tersebut mngindikasikan akan terjadinya koreksi ataupun pergantian trend.
Tips Trading Menggunakan Slow Stochastic
Seperti tampak pada gambar diatas, sobat Uvers harus tahu momentum yang menyebabkan pergantian arah trend jangka pendek terjadi ketika ke 2 garis kurva tersebut berpotongan (crossing). sobat Uvers akan mendapatkan sinyal - sinyal ketika garis kurva biru (%K) memotong garis merah (%D). Namun demikian sobat Uvers bisa memperbesar probabilitas sinyal-sinyal tersebut dengan 2 cara, yaitu:
1. Melihat Perpotongan Garis Kurva Pada Level-Level Ekstrem
Sobat Uvers tidak perlu merespon setiap sinyal yang muncul, akan tetapi sobat ambillah sinyal yang probabilitasnya paling kuat. Seperti pada indikator stochastic oscillator yang dibatasi oleh level 0 hingga 100, biasanya keadaan overbought terjadi jika garis kurva %K telah melampaui level 80, dan keadaan oversold terjadi jika garis kurva %K telah berada dibawah level 20.
2. Sesuaikan Entry Anda Dengan Trend Pada Time Frame Yang Lebih Tinggi Untuk Menghindari False Signal
Sobat harus jelih dan jangan terlena ketika harga sedang trending dengan kuat (misal uptrend), maka pada time frame yang lebih rendah indikator stochastic oscillator akan menunjukkan keadaan overbought, dan itu adalah sinyal yang salah (false signal). Jika sobat Uvers entry sell kemungkinan bisa fatal karena uptrend sedang kuat. Sementara uptrend masih kuat, sebaiknya sobat Uvers menunggu stochastic oscillator pada time frame yang lebih rendah menunjukkan keadaan oversold sebagai sinyal buy. Dalam hal ini indikator stochastic oscillator menunjukkan momentum yang tepat untuk entry.
Sobat Uvers Seperti Apa Yang Cocok Menggunakan Stochastic Oscillator?
Slow Stochastic adalah salah satu indikator paling populer yang digunakan oleh sobat Uvers dalam melakukan trading harian karena mengurangi kemungkinan terjebak fake signal. Bisa diibaratkan bahwa Fast Stochastic adalah speedboat, gesit dan cepat berubah arah berdasarkan pergerakan tiba-tiba di pasar. Sebaliknya, Slow Stochastic seperti kapal induk. Pergerakannya lambat dan membutuhkan lebih banyak input untuk berubah arah.
Catatan bagi Sobat Uvers bahwa secara umum, Slow Stochastic berguna untuk mengukur posisi relatif dari harga penutupan terbaru ke tinggi dan rendah selama 14 periode terakhir. Pada saat sobat Uvers menggunakan indikator Slow Stochastic, asumsi utama sobat Uvers adalah bahwa harga suatu aset akan diperdagangkan di dekat kisaran batas atas ketika Uptrend dan dekat bagian bawah ketika Downtrend.
Sobat Uvers yang cocok untuk menggunakan Slow Stochastic sobat yang menggunakan trading harian karena indikator Slow Stochastic sangat efektif ketika digunakan oleh day trader.
Demikian penjelasan terkait Slow Stochastici Dalam Trading Forex. Setelah Sobat Uvers mengetahui artikel di atas. Sobat Uvers juga bisa mencari informasi lainnya mengenai Trading Forex pada website kami.
