Mengetahui Psikologi Pasar Dengan 8 Teknik Indikator

Mengetahui Psikologi Pasar Dengan 8 Teknik Indikator

Mengetahui Psikologi Pasar Dengan 8 Teknik Indikator

Mengetahui Psikologi Pasar Dengan 8 Teknik Indikator

 

Ketika Sobat Uvers melakukan Investasi pasti banyak sekali instrumen yang bisa dipilih, salah satunya adalah trading forex. Ketika sobat Uvers berbicara tentang trading forex, instrumen ini tergolong cukup beresiko namun memang keuntungannya juga besar. Perlu sobat ketahui bahwa dalam setiap Investasi pastinya ada yang namanya untung dan adanya rugi, yang dimana sobat Uvers juga tidak mungkin lepas dari yang namanya Risiko. Agara sobat Uvers dapat mengelola pasar dalam Investasi khususnya dalam Trading Forex. Sobat Uvers dapat pahami artikel kami yang membahas 8 Indikator Teknik Untuk Mengetahui Psikologi Pasar dalam dunia Forex.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Pengetahuan Psikologi Pasar Dengan 8 Teknik Indikator. Sebelum sobat Uvers membaca jangan lupa untuk mengajak teman Sobat Uvers untuk ikut bergabung bersama Uvers dan menjadikan diri sebagai trader di platform kami untuk mendapatkan income pada setiap levelnya

Psikologi pasar dapat diidentifikasi dengan Indikator teknikal. Indikator teknikal yang digunakan ada 8 indikator yang bisa diaplikasikan untuk mempermudah aktivitas trading sobat Uvers. 

Beberapa indikator yang terpercaya ternyata dapat membantu sobat Uvers memperkirakan arah harga atau perubahan momentum yang dimana dalam Psikologi pasar dalam dunia trading sangat susah ditebak. Psikologi market dapat menggerakkan beberapa indikator teknikal.

 

Apa saja indikator tersebut?

Indikator Teknikal yang dapat memprediksi Psikologi Pasar, yang dimana ada 8 Indikator yang akan kita bahas berikut indikator ada di bawah ini :

  1. Moving Average Convergence  Divergence (MACD)

      Indikator Moving Average Convergence  Divergence (MACD) merupakan indikator teknikal yang mengukur pergeseran psikologi massa dari bullish ke bearish ataupun sebaliknya dari bearish ke bullish. Pengembangan teori dasar MACD berhasil menemukan MACD-histogram, sebuah alat untuk menentukan perbedaan dari psikologi massa jangka panjang dan psikologi massa jangka pendek. Pengukuran ini melacak perbedaan antara garis MACD cepat (psikologi massa jangka pendek) dan garis sinyal lambat (psikologi massa jangka lebih panjang).

  1. Average Directional Index (ADX)

Pengembang Indikator ADX yakni J. Welles Wilder, Jr. Indikator ADX merupakan indikator yang digunakan untuk cara valid untuk mengidentifikasi arah dan kekuatan tren. Garis arah (directional lines) dibentuk untuk menentukan apakah tren sedang naik (bullish) atau turun (bearish). Ketika garis arah berada di atas garis negatif, hal ini menandakan buyer menguat atau sinyal bullish muncul, begitupun sebaliknya  Ketika garis arah berada di bawah garis positif, hal ini menandakan seller menguat atau sinyal bearish muncul.

Nilai garis ADX naik ketika garis directional (+DI dan -DI) mempunyai selisih yang besar. Ketika ADX naik, investasi atau posisi profit akan menguat dan posisi yang loss otomatis melemah. Dengan demikian, tren akan menjadi berlanjut.

  1. Momentum dan Rate Of Change (RoC)

Indikator Momentum dan Rate Of Change merupakan indikator volatilitas yang berguna untuk mengukur perubahan sentimen massa dari optimis atau pesimis dengan cara membandingkan harga konsensus hari ini dengan hari-hari sebelumnya. Momentum dan RoC secara spesifik mengukur adanya peluang pembalikan harga.

Sobat Uvers dapat membandingkan harga ketika harga naik sedangkan momentum atau RoC turun, maka ada peluang harga akan turun. Harga membentuk harga tertinggi baru (new high) akan tetapi indikator momentum dan RoC malah membentuk angka terendah yang baru, hal tersebut malah akan menunjukkan sinyal untuk sell. Sebaliknya, apabila sobat Uvers menemukan harga membentuk harga terendah baru (new low) akan tetapi indikator momentum dan RoC malah membentuk angka tertinggi baru, hal ini mengindikasikan sinyal untuk buy.

  1. Smoot Rate Of Change

Sobat Uvers dapat menggunakan indikator Smoothed Rate of Change untuk membandingkan Exponensial Movng Average atau EMA (konsensus rata-rata) saat ini terhadap konsensus rata-rata di masa lalu atau lampau. Secara sederhana, Smoothed Rate of Change adalah versi penyempurnaan dari indikator RoC. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan RoC dalam menentukan sentimen market. 

 

  1. Williams %R (Wm%R)

Sobat Uvers dapat menggunakan Indikator Williams %R  untuk secara fokus mengukur penutupan harga dengan membandingkan harga penutupan hari kemarin dengan range konsensus harga penutupan. Sobat Uvers dapat menggunakan ketika dalam suatu hari, buyer mendorong harga sampai ke range atas, Wm%R akan memberikan sinyal buy. Sedangkan apabila seller berhasil mendorong harga hingga ke range bawah, maka Wm%R menunjukkan sinyal sell. 

 

  1. Stochastic Oscillator

Indikator Stochastic dapat digunakan sobat Uvers untuk mengukur perbandingan harga penutupan terhadap range harga tertentu. Apabila buyer mendorong harga naik pada hari tersebut namun gagal menutup mendekati batas atas range, maka pembacaan Stochastic akan turun dan menunjukkan sinyal sell. Sebaliknya, ketika seller mendorong harga turun namun gagal menutup mendekati batas bawah range, pembacaan Stochastic mulai naik dan menunjukkan sinyal buy. 

 

  1. Relative Strangth Index (RSI)

Indikator RSI dapat mengukur psikologi market dengan cara yang hampir mirip dengan indikator Wm%R. Indikator RSI digunakan untuk  membaca psikologi market berdasarkan rumus yang hasilnya mempunyai range dari 0 sampai 100.

Level yang digunakan dalam indikator RSI menggunakan angka 70, sedangkan level bawah menggunakan angka 30. Nilai indikator RSI di atas 70 disebut jenuh beli (overbought) apabila nilai indikator RSI dibawah 30 disebut jenuh jual (oversold).

  1. Volume

Sobat Uvers dapat melihat total volume saham yang diperdagangkan untuk sobat Uvers dapat mengetahui psikologi market. Volume pada dasarnya bisa digunakan untuk membaca emosi atau mood dari investor.

Tren dalam pasar akan bertahan lama biasanya terjadi ketika emosi pasar sedang kecil. Ketika volume berada di tengah-tengah dan antara seller dan buyer tidak mengalami lonjakan tiba-tiba, tren dapat diasumsikan akan terus berlanjut sampai kondisi pasar berubah.

Perpaduan Indikator Teknikal dengan Psikologi Pasar

Analisa teknikal dapat dilihat pada grafik harga untuk menemukan pola yang menunjukkan tren dan pembalikan (reversal). Para analis teknikal meyakini bahwa pola ini adalah hasil dari psikologi market.

Sebuah Presentasi emosi di pasar dapat ditentukan dengan grafik harga, seperti pesimisme, rakus (greed), optimisme, ketakutan (fear), dan perilaku manusia. Grafik harga ini akan menggambarkan bagaimana pelaku pasar bereaksi terhadap ekspektasi di masa depan.

Demikian penjelasan terkait 8 Indikator Teknika untuk Mengetahui Psikologi Pasar Forex. Setelah Sobat Uvers mengetahui artikel di atas. Sobat Uvers juga bisa mencari informasi lainnya mengenai Forex ini pada website kami.